Subang, Nusantara9News.com –
Budi daya jamur tiram di wilayah perkotaan dinilai cukup menjanjikan karena semakin tingginya permintaan konsumen dan tidak memerlukan tempat yang terlalu luas.
Seorang pria asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, menjadi tertarik untuk merintis usaha yang baru dan memberanikan diri membanting stir dari aktifitas sebelumnya menjadi penyiar radio juga karyawan perusahaan galian batu ditempat tinggalnya.
Uus Rusyadin, salah seorang petani jamur tiram di Kabupaten Subang, Jawa Barat menjelaskan, merintis usaha untuk menggeluti pembudidayaan jamur terbilang baru di tahun 2018 tepatnya pada bulan Oktober dengan luas tempat sekitar 31 meter persegi dan memiliki 3000 bibit jamur (Baglog) sebagai tahap pemula.
Ia mengatakan, dari 3000 bibit tersebut berhasil memanen 8 hingga 15 kg jamur per hari serta bisa meraup omzet mencapai Rp. 2 hingga Rp. 3 juta per bulan dan saat ini menuju target 5000 baglog dengan luas bangunan 5 X 10 meter.
Ke depan pihaknya akan terus menularkan bakat pembudidayaan jamur tersebut kepada para muda-mudi di lingkungannya sekaligus menyiapkan wirausaha muda. “Saat ini saya aktif di beberapa organisasi dan saya terus mendorong teman-teman untuk ikut serta mengembangkan jamur atau usaha lainnya,” ujar, Uus Rusyadin. Kamis, (14/03/2019)
Selain itu, pria yang biasa disapa Kang Ibenks berusia 35 tahun bersama adik kandungnya Ridwan Marthadidjaya, juga mengolah jamur menjadi olahan kripik jamur, sate jamur, bakwan jamur, sosis dan abon di saat puncak produksi jamur.
“Memang pada awalnya di musim puncaknya banyak jamur saya terbuang, tapi sekarang sudah saya olah dengan memiliki nilai jual tinggi,” tutupnya. ** (Sigit)
