Lampung Selatan – Bencana tsunami yang menerjang Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) Sabtu malam, (22/12/2018) lalu, telah menorehkan duka mendalam bagi para korban dan keluarga mereka.
Hal itu seperti yang dialami Repan (8 tahun), bocah kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, yang kini menjadi yatim piatu.
Repan kehilangan ibu kandungnya, Lenawati, yang meninggal akibat dihempas ganasnya tsunami Selat Sunda. Dua tahun sebelumnya, ayah kandung bocah malang itu juga telah lebih dulu meninggal dunia.
Selasa (1/1/2019) siang, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamsel, Nanang Ermanto mengungjungi posko pengungsian korban tsunami di Balai Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni.
Di posko itu, pandangan Nanang pun tertuju pada Repan bocah yatim piatu yang ada pengungsian.
Raut kesedihan masih nampak pada wajah bocah yatim piatu itu saat Nanang menghampirinya. Orang nomor satu di Kabupaten Lamsel itupun berusaha menghibur dan membesarkaan hati bocah malang itu.
“Repan harus kuat ya, harus semangat, supaya bisa mendoakan orang tua Repan. Repan tidak sendiri, banyak yang sayang Repan,” ujar Nanang sesekali mengajak tersenyum Repan.
Sementara itu, Syariah (52), bude Repan menuturkan, ibu Repan turut menjadi salah satu korban meninggal dalam bencana tsunami yang menerjang Pesisir Pantai Kalianda-Rajabasa.
Ia menceritakan, jenazah Lenawati berhasil ditemukan dan dievakuasi ke RSUD Bob Bazar Kalianda, Lamsel. Sementara Repan, berhasil ditemukan kerabatnya masih dibawah reruntuhan puing-puing bangunan.
“Kami yang akan mengurus Repan. Sekolahnya pun sudah kami pindah di SD Negeri 2 Kelawi, Bakauheni,” kata Syariah yang juga sebagai pengajar di SD Negeri 2 Kelawi. (rjl/az)