MAJALENGKA, Jawa Barat –
Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Majalengka dalam waktu dekat ini akan merealisasikan program desa digital, desa perusahaan, sosialisasi kepada masyarakat mengenai stunting (penyakit kelainan tinggi badan lebih rendah dari standar usianya-red) serta bekerjasama dengan Dinas Sosial (Dinsos) setempat menggelar ‘rantang kanyaah’ dan rumah layak huni (Rutilahu).
Ketua TP PKK Kabupaten Majalengka, Dra. Hj. Dedeh Nurhayati, mengatakan, program tersebut merupakan hasil rumusan serta penyesuaian dari program berjalannya 100 hari kerja Bupati Majalengka, Selasa (8/1).
Istri Bupati Majalengka ini memaparkan, agar langkah program dapat berhasil dan menyentuh masyarakat secara langsung. Oleh karena itu program TP PKK Kab. Majalengka bersinergi dengan Program Kerja organisasi perangkat daerah (OPD) Kab. Majalengka Tahun 2019.
“Di antaranya yang akan kami laksanakan itu adalah ‘rantang kanyaah’ yaitu memberikan santunan kepada ibu-ibu jompo. 125 rantang ini akan dibagikan ke 9 desa yang berada di 9 kecamatan wilayah Kab. Majalengka,” sebutnya.
Kemudian yang kedua, masih bekerjasama dengan Dinsos akan merealisasikan sebanyak 40 Rutilahu. Dalam hal ini TP PKK Majalengka meminta andil untuk memberikan sumbangsihnya dengan memberikan secara stimulan dalam bentuk bahan baku bangunan untuk 2 unit Rutilahu, sehingga penanganan mulai dari tahap awal hingga finishing ditangani oleh TP PKK Kabupaten Majalengka.
“Saya akan menggerakkan ibu-ibu PKK untuk memberikan bantuan berupa barang bahan baku bangunan sebagai saya dukung dalam membangun rumah tersebut selesai dibangun sehingga menjadi rumah percontohan untuk rumah sehat dan hatinya PKK,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut Dedeh, sesuai dengan program Provinsi Jawa Barat yaitu Desa Digital yang merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran, percepatan akses dan pelayanan informasi.
Selanjutnya membangun Desa Perusahaan, hal ini berguna untuk mengangkat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa itu sendiri sesuai karakter produksi yang dimiliki sehingga dapat berimbas menaikan taraf kesejahteraan ekonomi dengan memberdayakan tenaga kerja masyarakat setempat.
“Semuanya itu akan saling berkaitan antara program Desa Perusahaan dengan Desa Digital. Di samping seluruh pelayanan publik di desa akan digitalisasi, terkoneksi dengan jaringan nirkabel dan memiliki command center, desa juga memiliki cara yang efektif untuk mengeksplor promosi ke luar melalui dunia digital internet sesuai dengan karakter dan potensi ekonomi di tiap desa masing-masing,” terangnya.
Terakhir, melalui bidang Pokja 4, TP PKK Kabupaten Majalengka menyosialisasikan mengenai stanting kepada masyarakat Majalengka. “Selain menyosialisasikan, kami akan bekerjasama dengan dinas kesehatan untuk membina terhadap 10 orang yang terkena stunting itu,” pungkasnya.
Sementara dari keterangan yang tercatat kesepuluh orang yang terkena stunting berasal dari Desa Jatiraga – Jatitujuh, Desa Tenjolayar – Cigasong, Desa Gunungwangi – Argapura, Desa Rajagaluh – Rajagaluh, Desa Kertarahayu – Talaga, Desa Jagasari – Cikijing, Desa Sindanghurip – Bantarujeg, Desa Patuanan – Leuwimunding, Desa Leuwiseeng – Panyingkiran, dan di Desa Liangjulang – Kadipaten. ** (Sigit)