TANGGAMUS – Mejelang akhir tahun 2023 BNNK Tanggamus menggelar expose terbuka Di kantor nya,Kamis (21/12/23).
Saat ini, Indonesia dalam kondisi “darurat narkoba. Oleh sebab itu dibutuhkan langkah konkret dalam akselerasi war on drugs, perang melawan kejahatan narkotika.
Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tanggamus, Dr. Bentonius Silitonga, data terakhir menunjukkan Provinsi Lampung menduduki peringkat III dengan jumlah kawasan rawan narkoba terbanyak dengan jumlah 903 kawasan berdasarkan kategori bahaya dan waspada, setelah Sumatera Utara dengan 1.192 kawasan dan Jawa Timur 1.162 kawasan.
Dilanjutkan Bentonius Silitonga, BNN sebagai lembaga negara yang memiliki kewajiban penuh dalam penanganan permasalahan Narkoba di Indonesia, menjadi garda tardepan dalam memutuskan langkah dan kebijakan yang diambil guna mengatasi peredaran gelap narkoba dan menekan laju angka prevalensi penyalahgunaan narkoba.
Dalam mengatasi permasalahan narkoba, lanjut Bentonius, diperlukan strategi khusus, yaitu keseimbangan penanganan antara supply reduction dan demand reduction.
BNN sebagai leading institution memiliki empat strategi yaitu soft power approach, hard power approach, smart power approach, serta cooperation sebagai Upaya percepatan dalam perang melawan narkoba.
“Dimana strategi soff power approach meliputi bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi, strategi hard power approach meliputi bidang pemberantasan,strategi smart power approach meliputi IT Development dan analysis,sedangkan cooperation meliputi kerjasama baik domestik, regional, dan international,” Terangnya.
Dijelaskan, Bentonius, bahwa tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) tidak hanya pencegahan dan penindakan saja. BNN juga memfasilitasi para pecandu narkoba untuk melakukan rehabilitasi sehingga bisa terlepas dari jeratan dari narkoba dan menjadi pribadi yang produktif dan sehat.
Bantonius membeberkan,selama kurun waktu tahun 2023, BNN Kabupaten Tanggamus berhasil merehabilitasi 54 orang klien dari taget 50 orang pecandu atau sekitar 108 persen.
“Over target ini diperoleh karena berbagai inovasi yang dilakukan oleh BNN Kabupaten Tanggamus seperti kegiatan Jangkar (JANGkau Klien dan Asesment Rehabilitasi) dan Poli (POjok Konseling Rehabilitasi, Selain itu terdapat juga klien yang berdasarkan hasil Keputusan dari TAT,”paparnya.
Rehabilitasi, kata dia, ada tiga cara, pertama dari kegiatan Jangkar dengan persentase 22 persen, kegiatan Poli 20 persen dan45 persen lainnya adalah dari kesadaran diri sendiri (Voluntary) datang langsung lapor diri ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Klinik Pratama BNN Kabupaten Tanggamus,”jelas Bentonius.
Masih kata, Bentonius, metode penjangkauan lainnya dalam melakukan rehabilitasi adalah dengan metode Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang terbentuk di Pekon Gisting Bawah dan Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kotaagung.
Tim Agen Pemulihan yang terbentuk di Pekon dan kelurahan tersebut dilatih bagaimana menjangkau, melakukan konseling, hingga pemantauan para pecandu di wilayahnya untuk tidak kambuh kembali.
“Dengan demikian Agen Pemulihan merupakan perpanjangan tangan BNN Kabupaten Tanggamus dalam upaya menyadarkan dan memulihkan pecandu. Selama kurun waktu 4 bulan terakhir, terdapat 21 Pecandu yang berhasil dijangkau oleh Tim agen pemulihan dan disadarkan oleh agen pemulihan melalui program rehabilitasi berbasis masyarakat,”ucapnya.
Melalui Program Prioritas Nasional yaitu Desa Bersinar (Bersih Narkoba), pada tahun 2023 BNN Kabupaten Tanggamus mampu menjangkau tiga desa/kelurahan yaitu Desa Banding Agung, Desa Gisting Bawah dan Kelurahan Pasar Madang.
Pada 3 Desa Bersinar yang telah dipilih tersebut telah dilakukan Advokasi dan Penguatan Ketahanan Keluarga terhadap 10 keluarga di Desa Bersinar serta pembentukan remaja teman sebaya yang terdiri dari 10 orang siswali yang berasal dari SMA/K yang berada di lingkungan sekitar Desa Bersinar.
Dijelaskan Bentonius, sepanjang tahun 2023, BNN Tanggamus melalui Fungsi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) sudah melakukan penyebarluasan/diseminasi informasi P4GN kepada 28.301 orang melalui kegiatan sosialisasi.
Selain menjalankan program prioritas dari BNN RI, BNN Kabupaten Tanggamus juga memiliki banyak program inovasi diantaranya SILITONGA (Edukasi Keliling Tolak Penyalahgunaan Narkoba),SAMAPTA (Sapa Masyarakat Perkuat Tanggap Ancaman Narkoba), ELING DARMA (Edukasi Keliling Kendaraan Merah P4GN), SAPA SOPAN (Sabtu Pagi Sajikan Obrolan Penting Anti Narkotika), KUGELAR TEMA P4GN (Komunikasi Getok Tular Terstruktur dan Masif P4GN) dan MISS U (Menjadi Inspektur Sekolah Saat Upacara).
“BNN Tanggamus juga sepanjang tahun 2023 telah melakukan 21 kali Deteksi Dini melalui test urine terhadap 1.010 orang. Upaya ini dilakukan dalam rangka mencegah dan memberantas penyalahgunaan serta peredaran gelap Narkoba,”ujar Bentonius.
Dikatatakan, Bentonius bahwa BNN Tanggamus membawahi tiga kabupaten yaitu Tanggamus, Pringsewu dan Pesisir Barat. Dirinya juga mengakui bahwa yang menjadi kendala adanya terbatasnya SDM yang dimiliki BNN Tanggamus, sedangkan cakupan wilayah tugas begitu besar.
“Maka dari itu, kami mohon peran serta seluruh stakeholder, BUMN, swasta dan masyarakat untuk sama-sama memberantas peredaran narkoba. Kami juga saat ini terkendala anggaran, sebab untuk penindakan juga kami terkendala anggaran,”pungkasnya.(ANDI JR/N9/KORWIL)